Senin, 15 Desember 2014 3 komentar

Step by Step belajar Mikrotik

Akhirnyaaaaaaaaaaaaaa, hurrraaaaaayy.  akhirnya project udah longgar. Jadi banyak waktu santai sampe akhir taun.
Hmmmmm, karena kebanyakan yang kependem di kepala, mungkin ada baiknya sekarang mulai dari awal
Rencananya sih pingin mbahas tuntas tentang Mikrotik, dari level cupu sampe levet expert, lebih tepatnya level joos. Yaaaaaah, jadi ada kegiatan dan kesibukan di waktu jeda implementasi project. 

Oke sob, sekarang mulai aja
hmmmm, mulai dari mana yah?
Oke , sepertinya pengenalan dulu aja dari sertifikasi di mikrotik

Gini sob, Sebenernya ada beberapa tingkatan dari sertifikasi yang ada di Mikrotik, Kalo ente ente pade pada tau tentang CCNA - CCNP - CCIE. Mikrotik juga ada , gag mau kalah lah. Biar lebih gampangnya ane kasih bagan seperti dibawah ini


Rabu, 18 Juni 2014 4 komentar

Bootcamp MTCINE Joos

Ok sob sekarang ane mau cerita tentang pengalaman ane waktu ikut acara yang seru banget. Bootcamp MTCINE.Tapi sebelum ane cerita sepertinya ane bakal nyela ini dikit. Karena ane pingin berterimakasih pada ID-Networkers yang udah memberikan kesempatan buat orang kayak ane buat ikut acara ginian. Hehe, dan juga untuk beberapa bulan ini yang sudah memberi ane ilmu segudang dalam bidang networking selama kurang lebih 6 bulan ini.:D

Hehe, Untuk acara bootcamp ini sebenarnya sebelumnya agag galau. Loh, kenapa? mau ikut acara keren kok malah galau.  Gini sob, dari awal ane emang pingin ngambil ni bootcamp Mikrotik, tapi sampai beberapa hari sebelum bootcamp kagag ada yang ndaftar. Hadeh, rasane jan galau dah. Apalagi saat menghadapi kenyataan nanti bakal ikut CCIE SP. Tapi untungnya ada sosok penyelamat buat ane. Mas Aldiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Thanks masa aldy. Berkat dikau ane  bisa merasakan indahnya bootcamp MTCINE.

Saat tau bisa ikut bootcamp MTCINE. Wuih, rasane gag bisa mbayangin nanti bakal jadi MTCINE ( Sertifikat buat mbuttiin keexpertan ane, hehe ). Joooos, rasane pingin cepet - cepet sertifikasi dan dapet tu sertifikat. Pingin cepet - cepet kayak mas Ropix maupun mas Supono. Mas Trainer yang mbantu ane selama ini dalam bidang mikrotik. Yah, walaupun sebenarnya belum bisa dibandingin. Tapi minimal udah dapet sertifikat kayak mereka. :D. Sip dah

Acara besar ini dimulai dari tanggal 14 sampai tanggal 22  sob. Tapi tunggu dulu, ini hanya untuk bootcamp CCIE RS dan juga CCIE SP. Untuk MTCINE? Hahaha, kita gag perlu lama - lama sob. Cukup dari tanggal 14 sampai tnggal 18 aja buat bootcampnya. Habis itu? Yah terserah mau ngapain .

Jumat, 02 Mei 2014 0 komentar

Bedirectional Forwarding Detection

Overview

Sekarang kita akan membahas tentang apa itu BFD.
Apa itu BFD?
BFD adalah salah satu fitur yang ada pada router CISCO yang bisa digunakan untuk mendeteksi adanya masalah pada suatu link yang ada pada suatu jaringan. Loh kenapa kita memakai ini pada router yang kita gunakan?
Nah ini alasannya kita menggunakannnya,

Pada umumnya, pada suatu network, banyak sekali packet data yang melewati suatu link, terus, untuk mengetahui terjadinya problem pada suatu link, router akan mengirimkan suatu failure detection yang berguna untuk mengetahui tentang itu. Tapi ada permasalahan dikarenakan hal itu. Kenapa? karena semakin sering dan semakin banyak router mengirimkan failure detection packet data, maka akan semakin tinggi pula traffic yang terjadi pada suatu link. Dan ini tentunya menyebabkan link atau network semakin terbebani. Dikarenakan network menggunakan cara seperti ini untuk mengetahui tentang failure yang terjadi pada suatu network.

  1. Hello message dari routing protocol yang digunakan , tapi ini mempunyai beberapa kelemahan dikarenakan hello packet tidak mempunya intervel yang pendek, dan ini pula yang menyebabkan proses deteksi terhadap failure yang terjadi pada link semakin lama. 
  2. Kemampuan transmisi device yang digunakan untuk mengetahui failure link.
Sehingga perlunya untuk menggunakan BFD pada device yang berguna untuk menyelesaikan dilema diatas. Keuntungan kita menggunakan BFD adalah dikarenakan beberapa kelebihan yang ada pada feature ini, seperti di bawah ini
  1. BFD packet data mempunyai ukuran yang sangat kecil, jadi apa keuntungannya kalo ukuran pcket data ini kecil?. Ini tak akan memenuhi traffic yang ada pada suatu link walapun dikirimkan untuk interval yang sangat pendek. 
  2. Ini berdiri sendiri, tidak termasuk dalam suatu routing protocol. Jadi tidak akan berpengaruh walaupun terjadi masalah dengan routing protocolnya.
  3. BFD mempunya interval waktu yang sangat pendek. ukuran waktunya dalam skala miliseconds. Semakin sering packet detection ini dikirimkan, maka proses deteksi pada failure link akan semakin  valid dalam waktu yang sangat singkat
Rabu, 16 April 2014 2 komentar

Survival di Kota Pelajar

Ok sob, sekarang ane bakal nyeritain pengalaman ane seminggu yang lalu saat dapet tugas buat survival di kota wisata sekaligus kota pelajar. YOGYAKARTA.

Sebenere ane masih bingung untuk memulai dari mana, tapi mendingan dari awal aja waktu malam terakhir di Jakarta.
Malam terakhir di Jakarta sob, ane ma temen - temen ane yang nantinya bakal dibuang di Yogja, Mas Randy, Oky, dan Ary  diseneng - senengin dulu ama Mister Dedy, nonton bioskop. gag cuman yang biasa. tapi yang 3D sob, makan  - makan super mahal yang asline juga rasane gag jelas. Diajak jalan - jalan ke mall. Yah pokoknya dimanja - manja dulu lah
Tapi cobaan sebenere baru terjadi besoknya sob. Kita dinaikin kereta ekonomi dari Pasar senen dan harus mbalik ke Jakarta seminggu dengan kereta eksekutif. Dan itu baru dapet nilai C. Kite - kite dapet nilai B kalo naik pesawat. Lah, terus kalo nilai A naik apaan dong?   -_-
Hmmm, misteri

Rabu, 12 Februari 2014 0 komentar

Lab 28. OSPF Virtual Link

Nah sekarang kita akan membahas lebih dalem tentang OSPF sob, tentu ente masih inget dengan konfigurasi dasar OSPF di CCNA, iya kan sob?

Ente tentu masih inget di OSPF harus satu area, atau beda area tapi masih terhubung ma area 0 ( backbone)
Terus kalo areanya tidak langsung terhubung ke area 0 terus piye?

Lah itu sob yang bakal ane bahas di Lab kali ini
Disini kita akan menggunakan Virtual Link
Loh apa itu Virtual Link?

Check it out!




Diatas bisa kita lihat area 2 dan area 3 tidak langsung terhubung dengan area 0, maka konfigurasinya jadi seperti dibawah ini

0 komentar

Lab 27. EIGRP Stub Receive-Only

Nah jika tadi kita berbicara tentang redistributes ,maka sekarang kita akan membicarakan tentang hanya ada directly connected aja sob di routingan tabel nya

dengan konfigurasi seperti dibawah ini

R2(config)#router ei 1
DN-R2(config-router)#eigrp stub receive-only

Setelah itu kita cek pada routingan tabel semua router

R3

IDN-R3(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
0 komentar

Lab 26. EIGRP Stub Redistributed

Nah sekarang kita akan melihat sob jenis bstub yang lain, yaitu Stub Redistributed. Jadi disini yang ada di routing tabel adalah hanya routingan yang pernah diredistributed di R2. Ente inget kan yang kita redistribute itu yang static, yang ke R1 atau 1.1.1.1/32
lah, nanti yang akan ke;luar pada routingan tabel hanya 1.1.1.1/32 ma yang directly connected aja

terus di R2 tingga dikonfigurasi seperti dibawah ini

R2(config)#router ei 1
R2(config-router)#eigrp stub redistributed


Kemudian kita coba liat di routingan tabel R3

IDN-R3(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

1 komentar

Lab 25. EIGRP Stub Static


Nah, ini masih mbahas lab sebelumnya sob
Kalo yang sebelumnya connected ma summary, maka ini yang bakal ane bahas yang staticnya

Kalo disini yang akan diadvertise adalah routingan static doang
kalo yang gag statis maka kagag ada

Gini sob konfigurasinya

R2(config)#router ei 1
R2(config-router)#eigrp stub static


Maka hasilnya akan seperti di bawah ini

R3(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
0 komentar

Lab 24. EIGRP Stub Summary


Jika sebelumnya kita melihat kalo yang diadvertise adalah yang connected sekarang kita akan mencoba untuk yang diadvertise oleh router itu adalah yang summary
Jadi yang terlihat di routing tabel R3 itu yang summary nya saja, yang lainnya gag bakal terlihat


R2

R2(config)#router ei 1
R2(config-router)#eigrp stub summary

Maka bila kita cek akan seperti dibawah ini

R3

R3(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
0 komentar

Lab 23. EIGRP Stub Connected


Nah kalo tadi kita membuat stub routernya akan mengadvertise yang connected dan yang summary, tapi jika kita hanya eigrp stub connected maka yang akan diadvertise hanya yang connected saja

R2


R2(config)#router ei 1
R2(config-router)#eigrp stub connected


Maka akan jadi seperti dibawah ini

R3


R3(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
0 komentar

Lab 22. EIGRP Stub ( Connected + Summary )

Nah kalo sebelumnya di Lab yang EIGRP kita membahas tentang Load Balancing maka ane disini bakal ngejelasin tentang Stub. Noh, apa itu stub?, stub itu adalah cara untuk membuat tabel routing dalam suatu router itu lebih simple dan tidak terlalu banyak memakai memory. Loh apa sebabnya?, karena disini seperti kita menyingkat suatu kata, jadi tidak semua kata kita tulis, yang kita tulis hanya beberapa saja sob, jadi tidak semanya. Loh apa efeknya?
tentunya ini menghemat memory dalam tabel routing maupun kerja cpu.

Disini kita akan mencoba stub connected dan summary

Sebelumnya siapkan terlebih dahulu topologi seperti dibawah ini



Disini konfigurasinya seperti dibawah ini sob

R1

interface Loopback1
 ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
interface Serial1/0
 ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
 serial restart-delay 0
 clock rate 2016000

Senin, 10 Februari 2014 0 komentar

Lab 21. BGP Next-Hop-Self

Masih membicarakan Lab-lab yang sebelumnya

Di R1, ip loopback R3 tidak muncul dalam routing tabel R1 ( sh ip ro ) namun sebenarnya route nya sudah didapat dari bgp dan bisa dicek dengan printah sh ip bgp. Namun demikian karena ip next-hop nya tidak reachable, maka tidak dimasukkan ke dalam routing table nya. Untuk itu kita bisa menggunakan bberapa metode agar IP next hop nya reachable
  1. Diadvertise ke BGP menggunakan printah network
  2. Diadvrtise ke IGP menggunakan redistribute connected
  3. Menggunakan konfigurasi next-hop-self
0 komentar

Lab 20. eBGP - Loopback - eBGP Multihop


Jika tadi kita menggunakan interface physical sebagai neighbor peers eBGP, maka sekarang kita akan mencoba untuk menggunakan IP Loopbacknya 

Kita gunakan saja konfigurasi yang sebelumnya kawan


Agar loopback bisa di ping maka kita akan menggunakan IGPatau juga bisa static route


0 komentar

Lab 19. eBGP Peering

Nah skarang kita mencoba untuk BGP yang beda AS atau bahasa gampangnya menghubungkan BGP beda AS. Disini kita akan menggunakan topologi dan konfigurasi yang ada di Lab18 tapi kita tambahkan satu router lagi dari arah R2

Jadi ane ingatkan kalo ente sudah mencoba setiap lab cobalah untuk selalu menyimpannya\

Seperti dibawah ini sob

0 komentar

Lab 18. iBGP Peering - Loopback

Nah kita akan mencoba untuk yang iBGP Peerboing yang lain sob, jika tadi kita neighbornya menggunakan IP Interface maka sekarang kita akan mencoba untuk menggunakan IP Loopback

Sebelum itu menggunakan topologi yang sebelumnya saa



Untuk itu kita mulai konfigurasinya dari awal saja

IDN-R1(config)#int f0/0
IDN-R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0


IDN-R1(config)#int lo0
IDN-R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255


0 komentar

Lab 17. iBGP Peering

Nah sekarang kita akan mencoba untuk mengkonfigurasi iBGP Peering. Disini kita akan menggunakan AS yang sama

Untuk itu coba kita buat topologi seperti di bawah ini


Kemudian kita konfigurasi seperti di bawah ini

R1

IDN-R1(config)#int f0/0
IDN-R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0

IDN-R1(config)#router bgp 12
IDN-R1(config-router)#neighbor 12.12.12.2 remote-as 12

Minggu, 09 Februari 2014 0 komentar

Lab 19. OSPFv3

Nah sekarang kita akan mencoba yang OSPFv3 sob
Siapkan dulu topologiseperti yang dibawah




Nah kita konfigurasi seperti di bawah

Router Jakarta

interface Serial0/0/0
 no ip address
 ipv6 address 12::1/120
 ipv6 ospf 10 area 0


interface Loopback0
 no ip address
 ipv6 address 1::1/128
 ipv6 ospf 10 area 0


0 komentar

Lab 18. EIGRP IPV6

Nah sekarang kita akan memasuki untuk Lab yang EIbGRP IPV6 sob


Sekarang kita akan menyiapkan topologi seperti di bawah ini sob



Router Jakarta

interface Serial0/0/0
 no ip address
 ipv6 address 12::1/120
 ipv6 eigrp 10


interface Loopback0
 no ip address
 ipv6 address 1::1/128
 ipv6 eigrp 10


Jumat, 07 Februari 2014 0 komentar

Lab 16. EIGRP - Unequal Load Balancing

Nah, sekarang kita akan mencoba untuk beralih ke Equal Load Balancing, Sebenere menurut ane, kita bener - bener bisa memanfaatkan network utilization bila kita menggunakan ini. Dikarenakan kita bener - bener bisa mambagi jalur packet data berdasarkan kemampuan port kita dalam mendistribute packet data. Jadi bila yang bisa melewatkan data yang besar kita pakai sebagai jalur utama, yang lebih banyak bekerja. Kemudian yang lebih rendah harwarenya akan kita perankan sebagai jalur bantuan atau jalur kedua.

Untuk mencobanya kita hanya perlu menggunakan topologi dan konfigurasi di atas aja

Secara default pada equal link sudah langsung load balance, namun tidak pada link yang unequal, kita perlu konfigurasikan nilai variance lerlebih dahulu baru kemudian bisa load balance. Untuk menjadikan unequal, kita rubah bandwidth menjadi lebih kecil dari 10000 Kbit pada link yang menuju ke router R2, misalkan 1000 Kbit sehingga tidak equal lagi

R1(config)#int f0/0
R1(config-if)#bandwidth 1000
R1(config-if)#do clear ip route *

Kemudian kita cek pada routing tabelnya dan didapat hanya satu jalur yang dilewati yakni melalui R3

R1(config)#do sh ip ro


Kamis, 06 Februari 2014 0 komentar

Lab 9. Class of Service


Nah sekarang kita akan membahas tentang CoS sob, CoS merupakan fitur Junos OS untuk   "mengelompokan"  packet supaya perlakuan per packet bisa berbeda beda sesuai kebutuhan. CoS berguna sebagai pengambil keputusan saat traffic mengalami kemacetan, karena packet sudah "dikelompokan" router bisa memilih packet mana yang di-drop terlebih dahulu untuk mengatasi kemacetan. Multifield classifer melakukan klarifikasi dengan memeriksa beberapa field packet header. misalnya ip address sumber dan tujuan. Multifield seringkali dikonfigurasi untuk edge router.
Konfigurasi multifield seperti halnya menggunakan firewall filter, jadi mari kita mulai saja.


Sekarang tujuan Lab kita adalah untuk menandai dari prefix 3.3.3.3/32 yang melewati em3 di R1. Forwarding class yang digunakan adalah expedited-forwarding.


Disini kita masih menggunakan Bahan di Lab 8

  [edit firewall family inet filter apply-cos-marking]

root@R1# show
term 1 {
    from {
        source-address {
            3.3.3.3/32;
        }
    }
0 komentar

Lab 8. Routing Fundamental, Routing Policy and Firewall Filter

Nah sekarang ane bakal mbahas cukup banyak untuk postingan kali ini

Yaitu

  1. Konfigurasi static route
  2. OSPF
  3. Routing Policy
  4. Firewall Filter

Nah untuk mbahas itu semua mendingan ente mbuat topologi seperti dibawah ini agag lebih mudah dipahami


Setelah itu kita konfigurasikan IP nya


R1

[edit]
root@R1# set interfaces em1.0 family inet address 12.12.12.1/24

Rabu, 05 Februari 2014 0 komentar

Lab 7. SSH and Telnet


Nah sekarang ane bakal njelasin tentang konfigurasi telnet pada Junos sob, ente tau kan gunanya telnet itu apa?. Telnet itu gunanya buat kita bisa mengakses router dari perangkta lain sob. Jadi kita ndag perlu repot repot konfigurasi satu - satu dengan kabel konsol. 

Junos sendiri mendukung akses telnet menuju Junos device. Akan tetapi akan lebih aman jka kita mnggunakan SSH. SSH berbeda dari telnet dikarenakan pertukaran data antara PC/Laptop kita menuju Junos Device melalui a secure channel


Konfigurasi SSH dan Telnet di Junos

[edit]
root@R1# set system services ssh

[edit]
root@R1# set system services telnet

Setelah mengaktifkan SSH di Junos Device, kita bisa mengaksesnya melalui encrypted session. Karena session encrypted, kita bisa login ke Junos menggunakan root login 

Saat login menggunakan root, kemudian akan diarahkan ke FreeBSD shell.Untuk masuk ke CLI, kemudian ketikkan cli command ke prompt.
0 komentar

Lab. Date Time and NTP

Network Time Protocol ( NTP ) adalah protocol yang digunakan untuk mensinkronisasikan sistem waktu ( clock ) pada komputer terhadap sumber yang akurat, melalui jaringan intranet atau internet. Dalam implementasinya nanti akan ada yang namanya NTP server dan NTP client. Disini NTP server disebut sebagai server untuk sinkronisasi waktu bagi client, sedangkan NTP client disebut sebagai yang meminta waktu kepada NTP server. Dalam aplikasinya, sebaiknya jaringan mempunyai satu atau lebih NTP server lokal untuk semua NTP client, yang disinkronkan terhadap NTP server di luar jaringan. Konfigurasi ini lebih menjamin antar sistem-sistem yang terkait dalam jaringan yang bersangkutan.

Kemudian akan kita coba, dengan mensetting zona waktunya

root@R1#set system time-zone Asia/Jakarta

Kemudian kita akan mengubah tanggal dan waktu secara manual


0 komentar

Lab 5. Juniper Rollback


Sekarang kita akan mengenal lebih dalam tentang rollback kawan
Dan sekarang langkah pertama kita akan mencoba untuk melakukan rollback dari cli 

Kemudian pertama kita akan mencoba untuk melihat roolback yang tersedia dengan melihat telah kapan berapa kali kita melakukan commit.

Untuk itu gunakanlah command show system commit





0 komentar

Lab 4. Operational Monitoring and Maintenance

Nah sob, sekarang kita akan mengenal lebih dalam lagi masalah operational mode

Ni sekarang coba syntax show system boot-message untuk melihat boot-messages



0 komentar

Lab 3. Secondary System COnfiguration

Nah sekarang kita akan mencoba - coba dan mencari tau apa itu syslog dan FTP pada Junos

Syslogitu digunakan untuk dokumentasi konfigurasi.
Langkah pertama buatlah syslog dengan syntax seperti dibawah ini

[edit]
root@R1# set system syslog file config-change change-log info

[edit]
root@R1# commit
commit complete

Ubah kelas user " idnmantap " dari super-user menjadi "operator" . Lihat log file config-changes dengan command show log <filename>


0 komentar

Lab 2. User Interface & Initial Configuration

Terkadang diperlukan konfigurasi ulang yang bermaksud melakukan reset sampai ke konfigurasi awal factory default. Untuk itu diperlukan command load factory-default. 

[edit]
root# load factory-default
warning: activating factory configuration

[edit]
root#

[edit]
root# commit
[edit]
  'system'
    Missing mandatory statement: 'root-authentication'
error: commit failed: (missing statement)

Selasa, 04 Februari 2014 0 komentar

Lab 22. Logical Router

Logical router, atau lebih sederhananya dikenal "didalam router ada router lagi". Mungkin sudah pernah mendengar atau melihat yang namanya GNS3 sebagai emulator produk cisco, beda lagi dengan juniper, karena juniper tidak harus menggunakan emulator seperti itu. Juniper sudah mempunyai fitur tersendiri yang namanya logical router atau istilahnya "didalam router ada router lagi". Logical router itu mensuport semua fungsi router juniper. Misalnya fungsi routing, OSPF, BGP, EIGRP dan lain lain. Pokoknya hampir mirip dengan router juniper aslinya.

Namun Logical router cuma bisa dibuat maksimal 15 router dalam sebuah 1 router asli.

Ini proses pembuatan logical router di dalam router Juniper. Ane akan membuat 3 buah logical router.

Tapi ente perlu juga membuat gambaran topologinya seperti dibawah ini agar nantinya kalo mengkonfigurasi Logical router lebih gampang

Topologinya cukup kayak dibawah ini aja


0 komentar

Lab 21. Junos - VMWare

Untuk mengemulasikan Junos menggunakan VMWare kita membutuhkan Olive Junos versi vmware (*.vmx). Buka Vmware Workstation atau Vware Player -> Open file junos.vmx -> kemudian tinggal di play virtual machine nya





1 komentar

Lab 20. Junos - GNS3

Sekarang ane bakal mbahas tentang bagaimana kita untuk bisa mengemulasikan sebuah Junos pada aplikasi. Tentunya ini sebagai bahan pembelajaran, agar semakin mudah kita untuk mengeksplore tentang Junos. Ini sangat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran dikarenakan kita  tahu sendiri kalau perangkat Juniper itu mahal. Sehingga untuk menggunakan perangkat aslinya itu sepertinya terlalu jauh. Dan aplikasi nya yang pertama apabila kita ingin mengemulasikan Junos adalah GNS3. Banyak kekurangan jika kita menggunakan ini.

Jika kita membuka sebuah GNS3, maka kita perlu untuk memasukkan IOS Olive terlebih dahulu agar kita bisa menggunakan Router Juniper. Dikarenakan Router Juniper tidak akan bisa di dragke dalam area kerja. Ini juga berlaku juga untuk Router CISCO jika kita belum memasukkan file IOS nnya terlebih dahulu

Untuk memasukkan Olive ke dalam GNS3 adalah sebagai berikut:


Buka GNS3 kemudian locate file Junos atau Olive pada Edit -> Preference -> Qemu -> masuk tab Junos. Kemudian beri nama pada " identifier name " dan masukkan file Junos tersebut pada  " Binary Image ". Sesuaikan ram pada kolom " RAM ".





Senin, 03 Februari 2014 0 komentar

Lab 17. External BGP Peering

Nah sekarang ane bakal mbahas masalah dynamic routing yang lebih mantap
BGP
Ente tau kan kalo BGP itu memandang internet sebagai kumpulan AS, dan untuk berkomunikasi antar AS digunakan lah EBGP. Default Time To Live ( TTL ) untuk EBGP adalah 1, sehingga peer yang digunakan adalah interface fisik ( directly connected ).

Sebelumnya buatlah topologi seperti dibawah ini sob



Diatas yang hijau AS nya 12 dan yang biru AS nya 34

Tujuan Lab kali ini adalah melakukan EBGP peering untuk AS-12 dan AS-34 dan sampai state establised.
0 komentar

Lab 14. Routing Policy & Firewall Filter


Nah setelah kita mbahas Dynamic routing macam OSPF, RIP, dan IS-IS sekarang anebakal mbahas tentang routing policy dan firewall filter. Yah bahasa gampangnya itu masalah security lah sob. Di Juniper ini sebenere gampang kok masalah mengkonfigurasi masalah ginian.

Sebelumnya kita perlu make topologi dan konfigurasi dari praktek kita yang sebelumnya yang masalah dinamic routing IS-IS. Tapi delete terlebih dahulu protocol IS-IS loopback nya terlebih dahulu.


[edit]
root@R1# delete protocols isis interface lo0.0

Kemudian bakal ane jelasin lebih dalem.
Ente udah paham kan kalo R3 memiliki routing tabel 1.1.1.1/32 hasil dari readvertise oleh R2
Kalo gambarnya seperti dibawah ini sob


0 komentar

Lab 13. IS-IS ( Intermediate System to Intermediate System )


Nah kita lanjut lagi sob masalah dynamic routing, sekarang ane bakal mbahas IS-IS yang ada di Juniper sob. Masalah konsep sama aja kok di CISCO maupun di Juniper
ISIS merupakan routing protocol berbasis link state yang dikembangkan oleh International Organization for Standarddization ( ISO ). Sama dengan OSPF, IS-IS juga menggunakan algortima SPF untuk menghitung rute yang terbaik. 
ISO address digunakan untuk router IS-IS sebagai ID, sehingga setiap router harus memiliki ISO Address ( biasanya loopback interface ) dan setiap interface harus memiliki family ISO. Backbone area dalam IS-IS dikenal sebagai IS-IS level 2.


0 komentar

Lab 12. RIP ( Routing Information Protocol )

Halo ente - ente sekalian sekarang kita akan melanjutkan pembahasan kita dalam dynamic routing. Disini ane bakal ngejelasin tentang RIP. ente pasti masih inget bagaimana konsepnya, soalnya ane udah menjelaskan nya di CISCO. Tapi bila enteudah lupa ane bakal ngulanginnya lagi. RIP adalah routing protocol berbasis distance vector, dimana untuk menghitung rute terbaik berdasarkan jumlah hop yang dilalui. Maksimal jumlah hop yang bisa dilalui itu adalah 15 hop. Sehingga tentu ente tau kalau protocol routing ini pasti tidak cocok untuk jaringan yang besar.
RIP pada Junos tidak melakukan advertise secara defaut, sehingga harus diakali dengan menggunakan ekspor routing policy. Mari langsung mulai saja dengan konfigurasinya.

0 komentar

Lab 11. OSPF ( Open Shortest Path First )

Nah sekarang ane bakal mbahas tentang dynamic routing yang ada di Juniper sob, dan yang bakal ane bahas pertama kali itu adalah OSPF. Tentunya ente - ente udah pada tau kalau OSPF itu adalah merupakan routing protocol dinamis berbasis link-states dan menggunakan algoritma SPF untuk menentukan best rout. OSPF dalam lab ini menggunakan single area, artinya semua router akan saling bertukar informasi link-state tanpa ada batasan area.

Untuk itu perlu ente siapkan topologi seperti dibawah ini:




Pertama tentu saja kita konfigurasi ip interface nya terlebih dahulu

R1

[edit]
root@R1# set interfaces em1.0 family inet address 10.10.10.1/24


0 komentar

Lab 10. Routing Static

Sekarang kita akan memasuki tahap belajar tentang routing di Juniper kawan. Dan disini yang pertama bakal ane bahas itu tentunya adalah tentang static routing. Dan jangan terlalu berlama - lama, langsung aja kita akan praktekkan

Siapkan dulu kawan topologinya seperti dibawah ini

Sebelum kita memulai untuk mengkonfigurasi, hal yang paling penting dan harus pertama adalah kita harus mengecek interface apa yang ada pada router dan bagaimna statusnya.

kita coba saja pada R1 akan kita cek interface nya

root@R1> show interface terse

Minggu, 02 Februari 2014 0 komentar

Lab 1. Getting Familiar with Junos OS

Setelah ente - ente tau tentang apa itu Juniper, sekarang kita akan beralih ke bagaimana kita untuk mengkonfigurasinya. Untuk mengkonfig sebuah router Juniper kita memerlukan sebuah OS yaitu Junos atau kepanjangannya adalah Juniper OS. Untuk semua router menggunakan OS yang sama sehingga cara konfigurasi dan konsepnya juga sama, dan juga semua router juga bisa diupgrade OS nya mengikuti perkembangan Junos yang ada.

Bila kita mengonsol sebuah router Juniper maka kita perlu melakukan sebuah Login dulu seperti dibawah ini


0 komentar

Pengenalan Juniper

Karena ane kagag ikut training CCNP, jadi ane sekarang mau ngomongin dulu tentang Juniper. Karena masih banyak materi yang ane kagag mudeng. Jadi ya sudah lah, untuk sementara ane bakal ngepost tentang Juniper dulu.

Yang perlu ente - ente tau kalo selain CISCO ada juga Juniper dan Mikrotik. yang Juniper ini lebih fokus untuk class - class yang high, kalo Mikrotik dari class yang rendah sampai kelas - kelas yang tinggi.

Juniper Netwrok Inc, adalah perusahaan Teknologi Informasi yang bermarkas di Sunnyvale, California. Perusahaan ini mendesain dan menjual layanan dan perangkat-perangkat jaringan IP. Juniper juga mengembangkan OS mereka sendiri Seperti CISCO dengan IOSnya maka Juniper membuat  OS yang berbasis CLI juga, yang di beri nama JUNOS dimana memiliki kepanjangan Juniper Operating System,

Sudah banyak perusahaan – perusahaan ISP, Operator Telphone Celular, dan perusahaan lainnya,menggunakan jasa Juniper.dan Juniper pun mengklasifikasikan produk – produk mereka seperti berikut : ” Check It Out”

Beberapa jenis seri device yang diproduksi oleh Juniper yaitu: T-Series, M-Series, E-Series, MX-Series, J-Series routers, EX-Series Ethernet Switches and SRX-Series Security. Junos lebih bagus berjalan pada perangkat yang di produksi oleh Juniper.

Kamis, 30 Januari 2014 0 komentar

Lab 15. EIGRP - Equal Load Balancing

Perlu ente - ente tau kalau load balancing adalah kemampuan router untuk membagi traffik menuju destination network yang mempunyai nilai metrik yang sama melalui lebih dari satu link ( jalur routing ). Dan Load Balancing itu dibagi menjadi 2 sob
  1. Equal Balancing ->  Jika link -link mempunya nilai metrik yang sama, ada dalam routing protokol ( RIPv2, EIGRP, OSPF, BGP). Tapi karena disini kita lagi mbahas yang EIGRP, maka ane bakal fokus dulu ma EIGRP, ok sob?
    Mantap dah!
  2. Unequal Balancing -> Jika link - link nya mempunyai nilai metrik yang tidak sama
Load Balancing akan meningkatkan pemanfaatan segmen jaringan? sehingga akan meningkatkan network utilization. Lah kenapa? dikarenakan memanfaatkan semua jalur yang ada. Secara default, router CISCO yang menjalankan EIGRP mendukung load balancing hingga 4 link yang mempunyai metrik yang sama. 


Rabu, 29 Januari 2014 0 komentar

Lab 12. EIGRP - Redistribute - OSPF

Kalo sebelumnya kita belajar untuk meredistribute RIP ke EIGRP, sekarang kita akan memulai OSPF ke EIGRP.
Hehe, caranya hampir sama kok sob

Kita pakai aja bahan lab kita yang sebelumnya agar lebih cepet sob prakteknya

Pada R1 kita coba buat ip loopback yang nantinya akan kita advertise kemudian kita redistribute ke dalam EIGRP.




1 komentar

Lab 11. EIGRP - Redistribute - RIP

Sekarang saatnya kita belajar untuk meredistribute routingan RIP ke EIGRP sob
Loh gimana cara nya?
gampang sob, santai aja
Disini kita menggunakan topologi yang udah ada konfigurasi EIGRP
Tinggal ngambil di praktek kita yang sebelumnya aja

Ok sob?

Siapkan dulu sob


0 komentar

Lab 10. EIGRP - Default - Summary Address

Perlu ente tau kalo default router juga bisa didistributekan melalui EIGRP sehingga masing - masing router tidak perlu membuat konfigurasi default route satu - satu secara manual.

Sebelumnya kita akan menggunakan Topologi dan konfigurasi dari Lab 1
Tapi perlu kita tambahkan beberapa IP loopback pada R1 sebagai bahan praktek kita saat ini



0 komentar

Lab 9. EIGRP - Unicast Update

Halo sob, disini kita akan belajar tentang EIGRP - Unicast Update
Lah, apa itu?
Pertama - tama kita kudu tau kalo secara default itu EIGRP akan melakukan update secara multicast  (224.0.0.10)

 Kemudian disini kita akan menciba untuk merubahnya menjadi unicast update

Bila keadaan normalnya atau default bila kita debug maka akan tampak seperti di bawah ini
( Disini ane masih menggunakan topologi yang sebelumnya )



0 komentar

Lab 8. EIGRP - Summarization

Hallo sob, kembali lagi ane
Ni ane mau ngomongin tentang EIGRP - Summarization
Lah, apa itu EIGRP - Summarization?
Itu adalah apabila kita ingin menyatukan atau menjadikan beberapa route menjadi satu. Jadi apabila kita lihat di routing tabel maka akan lebih ringkas sob

Dan kegunaan lain dari summarization ini sebenere adalah mengurangi beban router. Tentu ente ente pade tau. Kalo lebih ringkas itu akan mengurangi resource memory dan juga beban kerja CPU. Hehehe, yah, sama kayak kita kita yang kalo memahami sesuatu yang lebih ringkas itu lebih mudah. Tentu, bawa contekan yang ringkas dengan contekan yang terbelit belit pada waktu ulangan lebih enak pake yang ringkas , Iye gag ? Hehehe

Kita pake topologi yang sebelumnya aja
Tapi pastikan terlebih dahulu semua router memiliki table routing yang lengkap terlebih dahulu

0 komentar

Lab 7. EIGRP - Authentication


Nah sob sekarang kita akan buat untuk securitynya sob. Ente masih inget cara konfig dasar di EIGRP kagag?
Kalo kagag ente ambil aja bahan nya di Lab 1

Nah sekarang kita akan buat securitynya sob, untuk melihat verifikasi pengiriman paket pada protocol EIGRP

Tapi kalo di EIGRP tuh untuk authentication nya cuman ada md5 sob, tidak ada clear text authentication








R1(config)#key chain EIGRP
R1(config-keychain)#key 1
R1(config-keychain-key)#key-string CISCO


R2(config)#key chain EIGRP
R2(config-keychain)#key 1
R2(config-keychain-key)#key-string CISCO
0 komentar

Lab 6. EIGRP - Filtering - AD

Sekarang maslah filtering kita akan memasuki EIGRP - Filtering - AD sob
Apa itu?
Itu adalah kita memblock suatu routing table dengan menambah distance ny. Jika kita menambah distance nya maka secara otomatis route itu tidak akan digunakan dikarenakan jarak dilihat terlalu jauh untukdijadikan route

Bisa kita liat di bawah sob jika kita membuka routing table


R3(config)#do sh ip ro ( Disini kita menggunakan topologi yang di sebelumnya)



Selasa, 28 Januari 2014 0 komentar

Lab 5. EIGRP - Filtering - ACL

Masih pada materi Filtering Sob
Di sebelumnya ente -ente masih belajar tentang bagaimana memfilter berdasarkan netmask nya
sekarang kita akan mencoba memfilter berdasarkan IP ganjil atau IP genapnya?
Keren kan ?
Ane aja baru tau sekarang kalo ternyata bisa
:D

Biar gampang cukup aja pake topologi di sebelumnya

0 komentar

Lab 4. EIGRP - Filtering - Prefix List - Out

Setelah kita belajar Filtering Prefix List In di pembahasan sebelumnya kita disini akan mencoba untuk Filtering Prefix List yang out. Caranya gampang sob bila kita udah memahami konsepnya. Dikarenakan disini kita akan mencoba yang out maka router yang akan kita konfigurasi adalah R3. Disini kita akan memakai topologi dan konfigurasi pada materi sebelumnya. Sehingga akan menfokuskan materi yang akan kita bahas ini

Pertama - tama siapkan dahulu sob topologi nya


0 komentar

Lab 17. Dynamic NAT with Overload

Hallo ente ente sekalian, karena sebelumnya kita belajar static NAT, sekarang kita akan belajar tentang Dynamic NAT with overload.
Lah kenapa pake overload segala?
Kenapa kagag Dynamic NAT aja?
Karena gini sob, kalo Dynamic NAT butuh jumlah IP private dan IP public yang sama sehingga tidak efektif
Jadi kita menggunakan overload dikarenakan NAT Overload akan menerjemahkan banyak IP private dengan hanya menggunakan satu atau beberapa IP public

NAT jenis ini juga mempunyai istilah lainnya sob yaitu PAT atau Port Address Translation

Biar ente ente sekalian lebih paham mending kita praktekan dulu, cukup pakai topologi sebelumnya aja sob


Senin, 27 Januari 2014 0 komentar

Lab 16. Static NAT

Kembali lagi ane coy
Sekarang bahasan kita adalah Static NAT sob. Perlu ente ente tau NAT itu untuk menerjemahkan suatu IP ke IP lainnya, misalnya dari IP private dijadikan IP publik atau lebih gampangnya jalurnya dialihkan ke IP lainnya. Karena ini bahasannya masih static, maka itu adalah one to one mapping, jadi satu IP privat diterjemahkan menjadi satu IP public. Penggunaan dari NAT ini sebenarnya apabila kita ingin mengakses sebuah server local menggunakan jaringan Public ( internet ). Karena yang dikenal dijaringan public adalah ip public tentunya maka kita perlu mangalihkan jalurnya agar bisa mencapai server local yang kita harapkan. Jadi saat kita mengakses ip public maka yang akan dialihkan menuju ip local.

Sebelum itu mari ene buatkan topologinya agar ente ente bisa faham
Ni topologi ane pake dari praktek yang sebelumnya sob
tinggal hapus aja konfigurasi ACL sama routing OSPF nya


Rabu, 22 Januari 2014 0 komentar

Lab 15.Extended A ccess Lists

  1. ACL extended bisa melakukan filtering tidak hanya berdasarkan source saja, melainkan juga destination serta port dan protokol yang digunakan
  2. ACL Extended menggunakan ACL number 100-199
  3. ACL Entended dipilij jika keperluannya spesifik ke aplikasi, misal membatasi telnet, atau akses web server atau email, ftp dan sebagainya
  4. Konfigurasi sedekat mungkin dengan source
  5. Direction in dan out nya ditentukan berdasarkan arah paket nya dari source menuju destination
Sekarang kita mulai prakteknya sob

Gunakan aja topologi sebelumnya


0 komentar

Lab 14. Standard Access List

  1. ACL berfungsi sebagai packet filtering untuk menentukan apakah sebuah packet bisa dilewatkan atau tidak 
  2. ACL Standard hanya bisa melakukan filtering berdasarkan IP host atau IP network source nya saja
  3. ACL Standard menggunakan ACL number 1-99
  4. Konfigurasi sedekat mungkin dengan destination
  5. Direction in dan outnya ditentukan berdasarkan arah packet nya dari source menuju destination
Itulah sob beberapa penjelasan singkat tentang apa itu ACL, untuk lebih memahami konsepnya mari kita lakukan praktek


Sebelum itu buatlah sebuah topologi seperti dibawah ini sob


0 komentar

Lab 13. Dynamic Routing - OSPF

Konsep dari sebuah dynamic routing OSPF adalah hello protokol. Maksudnya adalah router OSPF akan membentuk hubungan dengan neighbour router atau router tetangga.Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala.

Agar ente - ente lebih paham kita akan mempraktekannya
Pertama kita buat topologi seperti dibawah ini
( Cukup gunakan yang sebelumnya aja, hapus ip routing EIGRP nya terlebih dahulu )

Selasa, 21 Januari 2014 0 komentar

Lab 12. Etherchannel

Pada switch bila kita koneksikan beberapa kabel, maka karena mekanisme spanning tree, tidak semua link digunakan untuk mengirimkan data dikarenakan salah satu portnya blocking. Untuk itu kita bisa gunakan etherchannel, yakni dengan membundle link tersebut sehingga seolah - olah menjadi 1 link saja. Dengan demikian semua linknya aktif digunakan untuk mengirimkan data.

Ada 3 tipe etherchannel, yakni
  1. L2 Etherchannel LACP ( open standard )
  2. L2 Etherchannel PAGP ( cisco proprietary )
  3. L3 Etherchannel

Jadi intinya bila kita membundle 3 masing 100 mb, maka kecepatannya transfer dataya menjadi 300 mb 


0 komentar

Lab 11. Dynamic Routing - EIGRP

Sekarang kita mulai pembelajaranny   tentang dynamic routing. Dynamic routing itu lebih simple sob. Karena kita tidak perlu untuk membuatkan jalur ke semuanya di masing - masing router, yang perlu kita lakukan hanya di masing - masing router kita daftarkan network yang tersambung langsung ke router ( directly connected). Dan dengan otomatis masing - masing router akan mencari rute tercepat menuju destination yang dituju dengan saling menukar ip routing masing - masing ke router yang lainnya.
Mudah kan konsepnya?

Sebenarnya ada beberapa jenis dynamic routing
Untuk yang pertama yang bakal ane bahas itu tentang EIGRP

Ayo sob kita buat topologinyaseperti dibawah ini biar gampang dipahami
(Kita gunakan topologi yang sebelumnya aja sob biar gampang)

0 komentar

Lab 10. Static Routing

Sekarang pembelajaran selanjutnya kita adalah tentang static routing.
Perlu kita tau jika kita ingin menghubungkan beberapa router maka kita perlu menyetting routing agar antar router bisa saling berkomunikasi. Dan materi pertama tentang routing yang akan ane bahas adalah static routing. Sebenernya ini cukup repot karena kita harus menyetting semua jalur yang ada pada masing - masing router. Maka dari itu ada cara yang lebih mudah yaitu dengan dynamic routing. Tapi agar lebih memahami tentang routing maka kita perlu belajar ini terlebih dahulu sob

Untuk memulai pembelajarannya mari kita buat dulu topologinya seperti dibawah ini

0 komentar

Lab 9. Virtual Trunking Protokol ( VTP )

Konsepnya adalah apabila pada VTP server membuat atau mengupdate sebuah VLAN, maka secara otomatis vtp update akan dikirmkan ke semua switch , dan kemudian switch client secara otomatis akan memprosesnya sehingga pada switch client juga akan terkonfigurasi vlan yang ditambahkan tersebut. Hal tersebut juga dibuat agar semua vlan yang ada pada semua switch adalah konsisten, sama nilainya.Disini VTP Server bisa membuat, ,merubah dan menghapus VLAN, memforward VTP update serta memproses VTP update yang diterimanya.
Intinya di VTP server itu dibagi menjadi 3

  1. VTP Server : Pemimpin dari semuanya, bisa membuat, merubah dan menghapus VLAN, memforward VTP update serta memproses VTP update yang diterima
  2. VTP Client  :  Mengikuti semua yang dilakukan oleh semua VTP server
  3. VTP Transparent : Hanya sebaga jembatan saja, dilewati tanpa adanya perubahan.

0 komentar

Lab 8. Spanning Tree Portfast

Bila kita mencolokan kabel ke switch maka biasanya butuh waktu agak lama portnya dari orange menjadi hijau. Total waktu yang dibutuhkan adalah 50 detik
Seperti inilah saat kita mencolokan kabel ke port switch

Ini bisa seperti ini dikarenakan ada beberapa proses yang sedang berjalan, yaitu

Blocking   --------->   Listening   --------->   Learning   --------->   Forwarding
                ( 20 s )                           ( 15s  )                       ( 15s )


0 komentar

Lab 7. Spanning Tree Protokol

Protokol Pohon Rentangan adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari beberapa switch yang terhubung.
Bila tidak ada STP bisa kita lihat seperti gambar dibawah ini

Senin, 20 Januari 2014 2 komentar

Lab 6. Mengamankan Port Interface pada Switch

Terkadang ada kalanya kita butuh untuk mengamankan port interface pada switch hanya untuk komputer tertentu sob. Tidak hanya sebagai keamanan  tapi juga menghindari adanya kenakalan user. Apalagi bila kita bekerja di perusahaan besar, perlu adanya management dan perekapan IP komputer yang teratur. Jadi akan memudahkan kita dalam menangani troubleshooting yang ada. Jadi mencegah para user usil untuk mengacaukannya.
Hehe, gini sob, konsepnya gampang kok
kita tinggal mengkonfigurasi port yang ada di switch untuk komputer yang kita kehendaki
Ane kasih contoh sob
Buat topologi seperti dibawah ini

0 komentar

Lab 5. Switch sebagai DHCP

Setelah membuat konfigurasi switch layer 3 menjadi penghubung dari network yang berbeda atau disini berperan sebagai router
Pembelajaran kita selanjutnya adalah membuat switch sebagai DHCP Server
Sebelumnya cobalah buat konfigurasi seperti dibawah ini
Sebenarnya cukup menggunakan topologi sebelumnya saja, konfigurasinya juga tetap dipakai

0 komentar

lab 4. Switch Layer 3

Disini kita akan mencoba menggunakan switch layer 3 sob yang berperan seperti router

Kita buat topologi nya seperti dibawah ini sob


0 komentar

Lab 3. Menghubungkan Router ke Switch

Network yang kita buat pada kondisi itu belum saling terhubung antar VLAN. Maka dari itu kita memerlukan perangkat layer 3 yaitu router untuk menyambungkannya. Menggunakan switch layer 3 sebenarnya juga bisa
Tapi yang akan ane bahas itu menggunakan router sob
Begini sob carane
Langkah awalnya yaitu kita harus memasang router di topologi yang sebelumnya kita buat
seperti dibawah ini


0 komentar

Lab 2. Menghubungkan antar Switch

Mari kita coba menghubungkan VLAN yang sama di switch yang berbeda
Caranya gampang sob
Setelah sebelumnya kita mengkonfigurasi VLAN pada switch dengan VLAN 10 networknya 10.10.10.0/24 dan VLAN 20 networknya 20.20.20.0/24
Pertama tambahkan satu switch lagi dengan konfigurasi yang sama sehingga menjadi seperti dibawah ini


Rabu, 08 Januari 2014 0 komentar

Lab.1 VLAN

Materi pertama di materi switch yang bakal ane  bahas VLAN sob

Pada switch yang managable, switch itu bisa digunakan untuk network yang berbeda. Setiap network memiliki LAN sendiri, sehingga pada sebuah switch seolah - olah terdapat beberapa LAN. Dengan adanya VLAN ini, maka kita bisa memisahkan atau mengelompokan user sesuai dengen kebutuhannya masing - masing. Misal dalam suatu perusahaan kita bisa membuat VLAN Guru, VLAN Murid, VLAN Administrasi dan lain - lain.
Ni ane kasih salah satu contoh VLAN sob

0 komentar

Tipe Network

Hey sob, materi selanjutnya yaitu tentang pengenalan tipe network
Netwok itu dibagi 3 tipe, yaitu:
  1.  LAN  ( Local Area Network )
  2. MAN  ( Metropolitan Area Network )
  3. WAN  ( Wide Area Network )
Agar lebih jelanya lihat gambar di bawah ini sob

0 komentar

7 OSI Layer

7 OSI Layer menggambarkan bagaimana informasi dalam suatu software berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain
7 OSI Layer tersebut adalah seperti d bawah ini


0 komentar

Subnetting


Langkah selanjutnya yang harus kita pelajari dalam belajar networking adalah tentang pengalamatan.
Yang perlu kita tau, sebuah perangkat networking dalam mengenali perangkat lain adalah dalam bentuk angka – angka, tidak dalam bentuk nama atau yang lain. Dan angka tersebut disebut dengan Internet Protocol, atau kita singkat IP.
Dan dalam pengalamatan ip, agar tidak terlalu banyak ip yang terbuang alias ndag terpakai, perlu adanya yang namanya subnetting.
Gambar dibawah ini menunjukan ringkas dari sebuah subnetting


0 komentar

RJ 45

Jika kita mau mempelajari tentang Networking. Hal paling dasar yang harus kita pelajari yaitu tentang mengcrimping kabel jaringan
Mengcrimping kabel jaringan sebenarnya tidak terlalu susah - susah amat. Kita hanya perlu menghafalkan urutan warna, dan tentunya bila kita sering melakukannya maka lama - lama kita akan semakin cepat dan bisa mengerjakannya di luar kepala
Tapi tentu saja, walaupun orang IT dituntut dengan cara kerja cepat, kita juga harus tetap memperhatikan ketelitian kita, karena jaringan yang kita bangun tentu sangat tergantung dari bagaimana kita membuat penghubungnya, yang dalam hal ini adalah kabel

Agar gampang bagaimana kita menghafalnya, dan agar semakin mudah kita memahami konsepnya. Ane kasih gambarnya 
Ini boy gambarnya

 
;